Welcome to my blog, enjoy reading.

Sabtu, 16 Januari 2010

Sistem Kopling


Kopling terdiri atas pelat penekan (preassure plate), tutup kolping (clutch cover), pena poros putar pegas diafragma dan rakitan plat kopling (driven plate). Pedal kopling terhubung ke shift block melalui poros kopling dan shift fork. Pelat kopling dipasang antara roda gila (flywheel) dan pelat tekanan (preassure plate). Tekanan pegas diafragma menjepit pelat kopling melalui roda gila (flywheel) dan pelat tekanan untuk memberikan gesekan yang perlu untuk mengaktifkan kopling. Menekan pedal kopling menggerakkan shift fork ke shift block. Shift block menekan terlepasnya bearing melawan diafragma untuk mengatasi gaya pegas diafragma dan memisahkan pelat kopling dari roda gila (flywheel) dan pelat tekanan untuk membebaskan kolping.


MASTER CYLINDER

Master cylinder mengubah energi mekanik menjadi energi hidrolik. Menekan pedal kopling menyebabkan push rod bergerak terhadap piston untuk menutup return port. Minyak kopling terdorong keluar dari master cylinder. Melepaskan pedal kopling menyebabkan pegas balik memaksa piston kembali ke posisi aslinya. Return port terbuka dan minyak kopling mengalir kembali ke dalam tangki minyak. Dengan cepat melepaskan pedal kopling akan menyebabkan tekanan minyak pada sisi pegas balik menjadi lebih rendah daripada tekanan minyak pada sisi push roda.

Ini memungkinkan minyak pada sisi push rod mengalir dengan cepat ke sisi pegas balik side melalui port di dalam kepala piston.

Ini menyamakan tekanan pada dua sisi piston.


SLAVE CYLINDER

Slave cylinder mengubah energi hidrolik menjadi energi mekanik. Minyak hidrolik yang dikirim dari master cylinder menggerakkan slave cylinder piston untuk mengaktifkan shift fork. Energi makanik yng dihasilkan aleh slave cylinder secara langsung sebanding dengan diameter master cylinder dan slave cylinder. Sekrup buang udara (bleeder screw) disediakan untuk membuang udara dari slave cylinder.


PELAT TEKANAN (PREASSURE PLATE ASSEMBLY)

Pelat tekanan teriri atas tutup kopling, pelat penekan dengan pegas diafragma. Mengoperasikan pedal kopling menyebabkan pelat penekan bergerak ke arah aksikal untuk mengaktifkan dan menon-aktifkan kopling.


PELAT KOPLING (DRIVEN PLATE ASSEMBLY)

Pelat kopling terdiri atas pelat dan racing.

Pelat terdiri atas tengah kopling (clutch center), pelat bantalan (cushioning plate) dan pegas torsi. Facing dipaku keling pada kedua sisi dari pelat bantalan. Pelat bantalan memberikan umur yang lebih panjang dengan memperkecil keausan dan getaran pada permukaan singgung kopling.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar